Selamat datang di waofian.blogspot.co.id

Fitness

Kesehatan

Olahraga

Review

Sabtu, 02 Juli 2016

Hadiah Lebaran dari SFIDN

Menjelang lebaran siapapun ingin memberikan sesuatu untuk orang yang mereka sayangi, keluarga dan sanak saudara. 
dan pada hari ini, sebagai rasa sayangnya SFIDN kepada kontestan lomba blognya saya mendapatkan hadiah lebaran dari SFIDN.


Hadiah tersebut berupa 'Kaos dan Shaker EAS' 



Terimakasih SFIDN, Semoga Suplemen EAS Halal nya semakin Berkah.
Read more ...

Kamis, 02 Juni 2016

Penyebab Sering Melewatkan Olahraga Pagi Karena Bangun Kesiangan



Melakukan olahraga atau latihan sangat disarankan bagi mereka yang ingin mendapatkan atau menjaga tubuh tetap ideal. Selain itu, latihan rutin juga dapat membantu tubuh kita tetap sehat secara keseluruhan.

Latihan pagi biasanya direkomendasikan karena udara yang cenderung masih segar serta suasana yang tenang. Namun, latihan pagi biasanya justru sering terlewat. Kenapa?

Salah satu jawabannya adalah karena bangun kesiangan, entah itu karena begadang menonton tayangan sepak bola, lembur pekerjaan, atau karena kebiasaan. Nah, beberapa hal berikut mungkin menjadi penyebab dan juga cara mengatasinya agar Anda bangun lebih awal dan tidak melewatkan acara latihan.

#1. Kurang Tidur

Ya, kurang tidur adalah salah satu penyebab utama mengapa Anda kesulitan bangun pagi. Bukan hanya kesulitan bangun lebih awal, tubuh akan terasa lelah ketika bangun nanti. Dan waktu tidur yang sering direkomendasikan adalah 7-8 jam semalam.

Memiliki tidur yang berkualitas sangat penting untuk menjaga energi tubuh Anda. Selain itu, tidur yang baik akan dapat meningkatkan produktivitas Anda.

Tidur akan sangat penting dalam membentuk dan memperbaiki otot yang dirusak sewaktu latihan.

Selain itu, orang yang kurang tidur tubuhnya berpotensi untuk menyimpan lemak lebih banyak dibanding mereka yang mendapatkan tidur berkualitas. Pastinya ini akan sangat mengganggu Anda yang menjalani program penurunan berat badan.

Baca Juga: Mengapa Tidur Malam Sangatlah Penting Bagi Tubuh?

#2. Terlalu Banyak Pikiran (Stres)

Penyebab kesulitan bangun lebih pagi selanjutnya adalah karena stres.

Stres akan dapat mengganggu kemampuan tubuh Anda untuk tidur dan juga kualitas tidur Anda.

Karena itu, cobalah untuk mengatasi setiap masalah agar terhindar dari stres. Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan aktivitas yang ringan seperti yoga sebelum tidur.

#3. Mengonsumsi Stimulan Dekat dengan Waktu Tidur

Kafein adalah salah satu stimulan yang membuat tubuh Anda tetap terjaga.

Kafein biasanya identik dengan kopi. Padahal, bukan hanya kopi yang mengandung kafein, salah satunya suplemen.

Ok, katakanlah Anda membutuhkan suplemen yang mengandung kafein sewaktu latihan, seperti suplemen pembakar lemak. Simak juga artikel menarik lain seperti “Kafein, Menambah Daya Ingat Hingga Maksimalkan Pembakaran Lemak”.

Namun untuk mengatasinya, janganlah melakukan latihan dan juga konsumsi suplemen dekat dengan waktu tidur. Ini akan membantu Anda mendapatkan tidur yang berkualitas.

#4. Sarapan Terlalu Sedikit

Lantaran ingin menurunkan berat badan, Anda menikmati sarapan terlalu sedikit.

Padahal, jika Anda kekurangan nutrisi akan membuat pagi Anda terasa lelah dan kurang energi. Tapi perlu diingat, tidak makan sedikit bukan berarti makan dengan banyak. Kuncinya adalah makan dengan cerdas.

Sarapan dengan nutrisi seimbang dan mengandung karbohidrat kompleks untuk melepaskan energi secara perlahan. Anda juga dapat menambahkan protein dalam sarapan Anda.

#5. Terlalu Akrab dengan Gadget

Pada beberapa penelitian menyebutkan, cahaya yang dipancarkan dari perangkat elektronik maupun gadget akan dapat mengganggu tidur Anda.

Ini dikarenakan paparan cahaya tersebut merangsang otak Anda untuk lebih waspada pada jam tidur Anda. Akibatnya, waktu tidur Anda pun akan terganggu.

Karena itu, sebisa mungkin singkirkan gadget Anda selama beberapa waktu saat akan beranjak tidur.

Cahaya dari Gadget Elektronik Bisa Menghambat Tidur

#6. Tidak Ada Rutinitas

Bila memungkinkan, cobalah untuk pergi tidur dan bangun setiap harinya dengan waktu yang sama. Jika tidak terbiasa mungkin Anda akan sulit pada awalnya. Tetapi, cara ini akan membuat perbedaan besar.

Jam tubuh Anda akan mulai beradaptasi dengan rutinitas ini sekitar dua minggu. Bahkan, mungkin Anda akan bangun lebih awal sebelum alarm Anda berbunyi.

#7. Tidur dengan Lampu Menyala

Ini adalah hal umum yang biasa dilakukan banyak orang, mungkin termasuk Anda. Mungkin Anda sudah terlalu nyaman untuk beranjak dari ranjang hanya sekedar mematikan lampu.

Lampu yang terlalu terang akan dapat mengganggu kualitas tidur Anda. Bahkan, kondisi ini bisa menyebabkan Anda bangun merasa lesu dan berasa pusing.

Sulit Mendapatkan Tidur yang Berkualitas? Bantu dengan Suplementasi!

Salah satu hormon yang penting untuk mengontrol waktu tidur Anda adalah hormon melatonin. Hormon ini sendiri diproduksi oleh tubuh secara alami. Ketika diproduksi di otak, melatonin membantu tubuh Anda membedakan antara siang dan malam.

Tubuh Anda memiliki waktu tersendiri untuk mengontrol siklus alami jam tidur dan bangun. Jam tubuh Anda akan mengontrol jumlah produksi melatonin Anda. Tingkat produksi melatonin alami akan menurun secara perlahan seiring berjalannya usia.

Karena itu, penting untuk menjaga produk kadar hormon melatonin agar Anda memiliki tidur yang berkualitas. Beberapa makanan yang mengandung melatonin antara lain daging, biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran. Selain itu, melatonin juga bisa didapat dengan suplementasi.
Read more ...

Tips Mengatasi Ngantuk Setelah Berbuka Puasa


Bagi sebagian orang, mungkin akan merasa sangat ngantuk setelah menikmati hidangan berbuka puasa. Mengapa demikian? Lalu bagaimana mengatasinya?

Salah satu arti berpuasa adalah menahan segala hawa nafsu, termasuk nafsu makan dan minum. Puasa biasanya dilakukan sebelum matahari terbit hingga matahari tenggelam. Selama berpuasa sekitar 10-14 jam lamanya, tubuh tidak akan terisi nutrisi. Nah, agar tubuh Anda tetap berenergi selama berpuasa, asupan nutrisi saat makan sahur sangat penting.

Tidak hanya nutrisi saat makan sahur, makanan ketika berbuka pun perlu diperhatikan. Jika makan dengan sembarangan asal perut kenyang, salah satu akibatnya adalah Anda diserang rasa kantuk.

Kenapa mudah ngantuk setelah berbuka puasa?

Selama ini sudah sering dianjurkan untuk berbuka dengan yang manis-manis, namun perlu diperhatikan untuk tetap tidak berlebihan. Lonjakan gula (terutama dari karbohidrat sederhana) secara mendadak dapat mencetuskan pengeluaran insulin yang diikuti kondisi hipoglikemia. Hipoglikemia ini adalah kadar gula darah yang terlalu rendah. Pada kondisi ini, tubuh akan terasa lemas dan tidak bertenaga. Tanda-tanda lainnya adalah rasa kantuk.

Makan berlebih juga menyebabkan kantuk

Pada saat awal berbuka, jangan langsung menyantap hidangan dalam porsi besar. Disarankan untuk makan besar adalah setelah sholat maghrib, mengapa?

Setelah konsumsi makanan pembuka seperti kurma, diperlukan waktu beberapa saat untuk meningkatkan kadar gula darah, sehingga pada saat setelah sholat Maghrib, kadar gula sudah mulai naik dan rasa lapar dapat ditekan, sehingga porsi makan besar tidak berlebihan. Karena makan secara berlebihan ketika berbuka juga merupakan salah satu penyebab rasa kantuk datang.

Makan secara berlebihan ketika berbuka puasa dapat menyebabkan kantuk karena sistem pencernaan ‘terkejut’ dengan asupan berlebih. Karena berlebih, sistem pencernaan bekerja lebih berat guna menguraikan makanan dan minuman menjadi energi. Karena proses yang lambat, maka akan membuat mata merasa sayu, perut kenyang, membuat badan lemas, atau mengakibatkan rasa tidak nyaman pada lambung Anda.

Strategi Bugar di Bulan Puasa

Lalu bagaimana solusinya?

Kurma adalah pilihan tepat untuk berbuka, dengan kadar glukosa yang tinggi disertai serat yang cukup. Jangan lupa barengi dengan mengonsumsi air putih untuk mengembalikan kondisi tubuh setelah seharian berpuasa.

Dalam mengonsumsi makanan manis (karbohidrat sederhana) atau berindek glikemik tinggi sebaiknya jangan terlalu berlebihan. Makanan yang termasuk karbohidrat sederhana antara lain makanan-makanan yang manis, beras putih, gula pasir, minuman bersoda, permen, atau nasi putih.

Sebaiknya konsumsi karbohidrat kompleks karena membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dicerna. Sehingga dapat mencegah makan berlebihan. Makanan sumber karbohidrat kompleks antara lain umbi-umbian, buah, sayuran, beras merah, atau gandum utuh.

Rasa kantuk setelah berbuka bisa menghambat Anda untuk beraktivitas, termasuk ibadah shalat tarawih. Untuk itu, sangat penting menjaga asupan nutrisi untuk mencegah rasa ngantuk setelah berbuka. Semoga bermanfaat.
Read more ...

Tips Agar Tidak Mudah Lemas Saat Puasa


Sebentar lagi bulan puasa datang! Ketika puasa, tidak sedikit yang merasakan tubuhnya kurang berenergi. Nah, untuk mengatasinya, berikut beberapa tips sederhana untuk membantu tubuh Anda tetap berenergi selama berpuasa.


Memang, selama berpuasa energi akan berkurang karena tubuh tidak mendapatkan asupan nutrisi dari makanan maupun minuman. Karena itu, tak jarang yang sengaja tidak berolahraga karena takut haus dan lemas. Hal utama yang perlu diperhatikan agar tubuh tidak lemas ketika puasa adalah asupan nutrisi.

Saat Bersantap Sahur

– Hindari Makanan Manis

Ketika hendak bersantap sahur, sebaiknya hindari konsumsi makanan-makanan yang manis atau ber-indeks glikemik tinggi. Seperti mi instan atau nasi putih yang berlebihan. Mengapa makanan manis harus dihindari ketika sahur? Makanan yang memiliki indeks glikemik tinggi dapat membuat seseorang lebih cepat lapar.

– Karbohidrat Kompleks, Protein, Lemak Baik

Ketika sahur, sebaiknya mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti beras merah, beras coklat, oatmeal, gandum utuh, barley, kacang-kacangan, umbi-umbian, buahan, dan sayuran. Makanan yang mengandung karbohidrat kompleks membantu melepaskan energi secara perlahan selama berpuasa dan membantu perut Anda merasa kenyang lebih lama.

Jangan lupa tambahkan makanan yang mengandung protein tinggi. Protein mampu membantu perut merasa kenyang lebih lama sekaligus mencegah katabolisme (penyusutan) otot selama berpuasa. Makanan sumber protein antara lain daging, ikan, dada ayam, tahu, tempe. Juga bisa menambahkan protein melalui suplementasi. Seperti Muscle Juice Revolution 2600 dari Ultimate Nutrition, susu yang mengandung 56 gram protein kompleks, karbohidrat lepas berkala yang berguna untuk memasok tenaga selama beberapa jam ke depan, sehingga mampu memenuhi kebutuhan nutrisi Anda selama berpuasa.

Lemak baik juga diperlukan tubuh untuk menyerap nutrisi dan juga menyediakan energi tubuh. Makanan sumber lemak baik bisa didapatkan dari ikan, kacang-kacangan, minyak zaitun, dan buah seperti alpukat. Selain menyediakan energi, lemak baik juga dapat membantu menurunkan kolesterol serta mengurangi risiko penyakit jantung.

– Jangan Lupa Minum Air yang Cukup

Ketika tidak berpuasa, tubuh membutuhkan minimal 8 gelas air minum setiap harinya. Lalu bagaimana saat berpuasa? Cukup akumulasikan jumlah yang Anda minum pada saat sahur, berbuka, dan setelah berbuka.

Saat Berbuka

– Sebaiknya Hindari Langsung Makan Besar

Sebaiknya menyantap takjil sebelum ke menu utama. Hindari langsung makan besar pada saat berbuka, karena akan mengganggu pencernaan, lambung menjadi shock. Jika ini dilakukan, bukan tidak mungkin sistem pencernaan Anda akan ‘kaget’ dan memicu gangguan pencernaan seperti perut kembung, mual, atau sebah. Sebaiknya awali buka puasa Anda dengan mengonsumsi satu gelas air dan buah kurma secukupnya untuk mengembalikan energi tubuh.

– Konsumsilah Makanan Manis

Ketika sahur sebaiknya hindari makanan manis, namun tidak demikian ketika berbuka. Pada saat berbuka sering direkomendasikan untuk mengonsumsi makanan atau minuman manis. Manis di sini diartikan dengan gula atau karbohidrat sederhana seperti kurma, buah-buahan segar dan jus, sirup, susu, teh manis, setup buah, kolak, dan kue-kue. Tujuannya adalah untuk mengembalikan kadar gula darah agar normal kembali. Namun perlu diingat, dalam mengonsumsinya juga jangan terlalu berlebihan.

Hindari minuman bersoda, minuman dingin atau yang dicampur dengan es pada saat berbuka. Hal ini dikarenakan es dapat menahan rasa lapar sehingga hidangan lain yang lebih bergizi untuk memulihkan stamina tubuh tidak dapat disantap.

Suplementasi
Untuk suplementasi selama bulan puasa, dapat dilakukan sesuai dengan anjuran dokter khususnya orang yang mengidap penyakit tertentu. Selain itu suplemen dapat juga dikonsumsi jika dirasa tidak cukup terpenuhi dari asupan makanan. Kondisi kerja yang padat dan kondisi lingkungan yang dapat menurunkan ketahanan tubuh selama berpuasa dapat diatasi dengan konsumsi suplemen.

Multivitamin yang antara lain mengandung vitamin (A, B, C, E, dan D), serta mineral seperti kalsium, magnesium, besi, iodium, dan lain-lain dapat menyuplai kebutuhan tubuh dan meningkatkan ketahanan tubuh. Seperti Daily Complete Formula dari Ultimate Nutrition yang dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh Anda selama berpuasa.

Jangan Takut Berolahraga

Tidak sedikit yang menghindari olahraga ketika puasa karena takut haus. Olahraga masih perlu diperhatikan meski harus menjalani puasa karena dengan berolahraga membuat tubuh Anda lebih bugar dan sehat. Yang perlu diperhatikan adalah intensitas dan waktu selama latihan. Jika melakukan olahraga pada pagi hari atau menjelang buka puasa, sebaiknya lakukan latihan aerobik dengan intensitas sedang. Sementara latihan beban juga dapat dilakukan setelah berbuka puasa. Direkomendasikan, kurangi jumlah beban namun set dan repetisinya tidak berubah seperti biasa.

Memang, puasa dapat mempengaruhi pola makan Anda. Namun, hal itu bukan berarti menjadikan tubuh tidak berenergi karena puasa. So, semoga bermanfaat dan puasa Anda berjalan lancar.
Read more ...
Designed By Waskito A Oktafianto | 2016